Sebenarnya ane udah lama baca buku ini , dan mungkin udah banyak forum forum yang membahas semua ini , but apa salahnya kalau ane share lg sedikit tentang jeritan hati Ivan Scumbag yang dia tuangkan dalam sebuah puisi yang indah namun sangat amat lekat dengan dunia nya yang gelap .. Namun sisi gelap yang dia punya tak sebanding dengan rasa cinta dia pada keluarganya .. (sosok yang sangat inspiratif)..
Ok ini lah salah satu puisi yang ada pada buku 'My Self SCUMBAG'
Aku melihat kematian begitu indah
Bulat pucat purnama di langit yang gelap
Memenuhi rongga langit yang temaram dengan aroma dupa mistik yang misterius
Aku melihat kematian begitu indah
Lembut mengalir bening, membelai batu gamping warna krem yang berserak di dasarnya
Menciptakan riam2 kecil
Membuat laju sepotong daun kering yang hanyut terguncang dan tertahan-tahan. Lalu dengan sayap lembutnya, mengepak empuk dan terbang ringan melayang hampa.
Di tengah gurun tandus dia berkelana menunjukkan jalan pada setiap langkah pengelana yang tersesat
Gurun yang hanya menyisakan udara panas dan angin kuat berdebu
Yang menjelmakan hasrat liar dengan dominasi pada hidup
Bahkan hingga hari ini aku masih melihat kematian begitu indah
Tanpa harus ada darah yang tumpah dan nadi yang terkoyak
Tanpa harus ada tubuh yang tergantung kaku diatas kusen berdebu
Kematian melayang perlahan dan hinggap di lubuk kalbu yang mulai enggan untuk berdetak secara teratur
Hanya tubuh yang diam terbaring tenang
Seperti tidur panjang yang nyenyak dengan mimpi indah tanpa akhir
Dan kini keindahan itu memelukku
Menyergap lembut dari belakang dan mendekapku erat penuh hangat
Seperti kekasih yang menumpahkan segala rasa rindu
Ada tangisan bahagia dan kecupan rasa suka
Lalu kematian memasangkan kedua sayap mungilnya di belakang pundakku
Memberikan padaku mahkota bercahaya
Lingkaran bersinar yang melayang tepat diatas kepalaku
Aku seperti dewa matahari
Seperti dewa matahari badanku melayang ringan dan bercahaya penuh kharisma
Memendar dalam dingin dan udara yang tak berasa apa-apa
Aku melihat kematian sebagai serpihan dari puzzle yang harus dirangkai satu-persatu
untuk mendapatkan sebuah rupa yang utuh dan sempurna
Kematian maksimal
Kebebasan sejati
Dari rasa sakit
Dia telah tenang disana , namun jiwa , semangat dan karya karya mu kang akan tetap disini di hati kami ..
I really miss u kang .. dan semua orang yang sangat kagum dengan mu dan karya-karya mu ..
Ivan 'SCUMBAG 'firmansyah (19 April 1978-27 Juli 2006) ..
dikutip dari buku biografi 'MY SELF SCUMBAG' ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar